ABSTRAK

Ikan lele sangkuriang merupakan strain baru hasil persilangan antara induk
betina generasi kedua dengan induk jantan generasi keenam lele dumbo. Lele
sangkuriang memiliki keunggulan yaitu dapat bertumbuh lebih cepat dari lele
dumbo. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah benih adalah
dengan meningkatkan performa reproduksi induk. Budidaya berbasis mikroba
dengan teknik bioflok memeliki kelemahan juga yakni flok hanya bisa
dimanfaatkan beberapa organisme ukurannya mikro yang cara makan dengan
memfilter air atau organisme air yang bakteri terkandung dalam bioflok masih
sangat bervariasi. Probiotik dalam budidaya juga dapat digunakan sebagai promotor
pertumbuhan, penghambat patogen, perbaikan kecernaan pakan, kualitas air, dan
stress tolerance. Jenis probiotik yang menguntungkan bagi budidaya ikan, antara
lain Lactobacillus sp., Acetobacter sp., Rhodobacter sp., dan yeast/ragi
Penelitian akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
jumlah perlakuan sebanyak empat dan jumlah ulangan dari masing-masing
perlakuan sebanyak tiga kali. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
K: Pakan tanpa campuran Eubiotik (kontrol), A: Pakan dicampur Eubiotik sebanyak
10 ml/100gr pakan, B: Pakan dicampur Eubiotik sebanyak 15 ml/100gr pakan, C:
Pakan dicampur Eubiotik sebanyak 20 ml/100gr pakan.
Pemberian eubiotik dengan konsentrasi 10% (A) merupakan perlakuan
terbaik yang diberikan pada calon induk ikan lele sangkuriang betina melalui pakan.
pengaruh pemberian eubiotik mampu meningkatkan pertumbuhan, nilai diameter
telur sebesar 0,33mm, Indeks Kematangan Gonad 7.3%, fekunditas 20962
butir/calon induk dan tingkat kematangan gonad pada TKG II.