ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan green accounting
terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2019–2023. Green accounting diukur melalui biaya
lingkungan, sementara kinerja keuangan diproksikan dengan Return on Assets
(ROA). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan dan laporan
keberlanjutan perusahaan. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive
sampling, menghasilkan 11 perusahaan dengan total 55 data observasi. Analisis
data dilakukan dengan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa green accounting tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,0110 menunjukkan bahwa
hanya 1,10% variasi ROA yang dapat dijelaskan oleh variabel biaya lingkungan.
Sisanya sebesar 98,90% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Nilai Adjusted R²
yang negatif sebesar -0,0076 memperkuat bahwa model ini lemah dalam
menjelaskan hubungan antar variabel. Temuan ini mengindikasikan bahwa
penerapan green accounting di sektor pertambangan belum memberikan kontribusi
nyata terhadap profitabilitas perusahaan.
Kata Kunci: Green Accounting, Biaya Lingkungan, Return on Assets (ROA),
Kinerja Keuangan, Perusahaan Pertambangan